tata ibadah gema - Lembaga Alkitab Indonesia

Transcript

tata ibadah gema - Lembaga Alkitab Indonesia
TATA IBADAH DAN
PENGANTAR TEMA KHOTBAH
Dalam Rangka Hari Doa Alkitab
Lembaga Alkitab Indonesia 2013
,
GUHKAN
E
T
,
N
A
”
“KUATK
ERTAIMU
Y
N
E
M
AKU
:9)
(Yosua 1
Disiapkan oleh:
Departemen Penerjemahan LAI
2
Perjanjian Lama
Dalam Bahasa Mori
Mori adalah bahasa yang digunakan oleh penuturnya yang umumnya tinggal
di wilayah Sulawesi Tengah bagian Tenggara dan wilayah-wilayah sekitarnya.
Bahasa Mori secara umum terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Mori
Bawah dan Mori Atas. Berdasarkan Ethnologue: Languages of the World, Edisi
15, tahun 2005, pengguna bahasa Mori Bawah dengan berbagai dialeknya
(Tambe’e, Nahina, Petasia, Soroako, Karonsie), berkisar 15.000-16.000 orang,
dan Mori Atas (Aikoa) sekitar 11.000-12.000 orang. Kesamaan leksikal bahasa
Mori Atas dan Mori Bawah antara 73%-86%.
Perjanjian Baru dalam bahasa Mori (Mori Bawah, Ngusumbatu) dicetak pertama kali pada tahun 1949. Namun, cukup banyak istilah yang digunakan sudah
tidak dikenal lagi oleh penutur-penutur bahasa Mori. Karena itu, LAI memulai
penerjemahan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Mori pada tahun 2004, dan
diterbitkan pada tahun 2010. Dialek yang dipakai masih dialek Mori Bawah,
dengan istilah-istilah yang dikenal oleh semua dialek Mori yang lain. Tata bahasanya pun mengikuti cara pemakaian oleh para penggunanya pada masa
sekarang, yang sudah cukup banyak berinteraksi dengan bahasa-bahasa lainnya namun tetap dikenal oleh para penutur Mori.
Saat ini penutur bahasa Mori mempunyai kerinduan untuk memiliki Alkitab
lengkap dalam bahasa mereka. Karena itu, LAI telah merencanakan untuk memulai penerjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Mori. Dengan terjemahan
ini, diharapkan kelak semakin banyak lagi umat Tuhan penutur bahasa Mori
yang semakin mencintai Firman Tuhan, karena mereka bisa menikmatinya secara lengkap dalam bahasa mereka sendiri. Mari kita doakan agar semakin
banyak pribadi-pribadi terbeban untuk memberi dukungan pada penerjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa ini, baik dukungan doa maupun dana, sehingga proyek ini bisa berjalan dengan lancar.
ANGGARAN PENERJEMAHAN
Penerjemah ..................................................... Rp. 362.474.000,Pengetik .......................................................... Rp.
48.360.000,-
Perjalanan/Cheking ......................................... Rp. 336.000.000,Administrasi/peralatan ..................................... Rp.
41.300.000,-
Total Biaya ..........................................................Rp. 788.134.000,-
3
Mjuvshj!Ibsj!Epb!Bmljubc!Mfncbhb!Bmljubc!Joepoftjb!3124
Nfohhvoblbo!Mjuvshj!Lfcblujbo!Njohhv!cfouvl!JW
Hfsfkb!Lsjtufo!Tvmbxftj!Ufohbi!)HLTU*
QFSTJBQBO
 Doa di Konsistori (Majelis Jemaat)
 Doa Pribadi Jemaat
 Sapaan Majelis Jemaat (Menyanyi nyanyian pembukaan)
 Jabatan Tangan penyerahan pelayanan
2/!OZBOZJBO!TBNCVUBO;!!
Pnt
Jem
)Kfnbbu!cfsejsj*
: Jemaat Yesus Kristus, marilah kita bangkit berdiri menyambut
pelayanan firman hari ini, dengan menyanyi :
: Menyanyi KJ 292:1 Tabuh Gendang
3/!UBICJTBO!EBO!TBMBN
PF
Jem
: Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, Amin. Kasih karunia
dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus
Kristus, menyertai saudara sekalian.
(Salam PF mengangkat tangan kanan).
: Amin, Amin, Amin (dinyanyikan)
4/!!OBT!!QFNCJNCJOH;!Nb{nvs!39;8.:!!
Jem
4
: Menyanyi KJ 14:1-2
)Kfnbbu!evevl*
5/!!QFOHBNQVOBO!EPTB
Pnt
: Marilah dengan rasa sesal dan malu, serta dengan
kerendahan hati, kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah.
Kita Berdoa: Ya Bapa Mahakudus yang penuh pengasihan,
kami mengaku kepada-Mu bahwa kami telah bersalah dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan, maupun dalam kegagalan
kami untuk berbuat baik.
saat hening pendek……
Jem
Pnt
Jem.
Pnt.
Segala kekurangan kami sebagai orang percaya, kelemahan
iman dan ketidaksetiaan, pelanggaran dan kelalaian kami,
kami mengaku kepada-Mu.
: Tuhan, kasihanilah kami.
: Segala kekurangan kami sebagai jemaat-Mu yang telah
Engkau kuduskan di dunia ini, salah paham dan kekurangan
pengharapan, pementingan diri sendiri dan perselisihan di
antara kami, kami mengaku kepada-Mu.
: Kristus, kasihanilah kami.
: Segala kekurangan kami sebagai gereja yang telah Kau utus
ke dalam dunia ini, ketidaksetiaan dan ketertutupan, ketidak
jelasan dalam kesaksian kami, kami mengaku kepada-Mu.
5
Jem
Pnt.
Jem.
: Tuhan, kasihanilah kami.
: Berilah kami pengampunan dan damai sejahtera, ya Bapa,
bebaskanlah kami dari dosa-dosa dan baharuilah hidup kami
dalam Yesus Kristus, Juruselamat dunia.
: Amin.
6/!CFSJUB!BOVHFSBI!BMMBI
PF.
Jem.
: Saudara-saudara, Allah Bapa kita telah mendamaikan isi dunia
ini dengan diri-Nya sendiri, melalui Juruselamat kita Yesus
Kristus.
Sebab itu biarlah kita juga diperdamaikan sama diri sendiri,
dengan saling mengampuni serta mengambil bagian dalam
damai sejahtera Tuhan.
: Menyanyi KJ 441:1
7/!BNBOBU!!IJEVQ!CBSV;!!
PF.
Jem.
6
)Kfnbbu!cfsejsj*
: Dengarkanlah Hukum Allah sebagai Amanat Hidup Baru dari
Roma 13:8-10
: Menyanyi KJ 39:1
8/!EPB!QFNCBDBBO!BMLJUBC!
PF
)Kfnbbu!evevl*
: Marilah kita berdoa:
Ya Tuhan, diamkanlah semua suara dalam hati kami, kecuali
suara Tuhan, dan pusatkanlah pikiran kami terhadap suara
Tuhan di dalam Firman yang hendak kami baca. Amin.
9/!QFNCBDBBO!BMLJUBC!ebsj!Zptvb!2;:
PF.
PF.
Jem.
: (Pembacaan Alkitab dapat diserahkan kepada seorang
anggota jemaat atau Majelis Jemaat yang disiapkan.)
: Demikianlah Firman Tuhan, Terpujilah Tuhan Yesus Kristus,
Haleluya
: Haleluya, Haleluya, Haleluya (dinyanyikan)
:/!SFOVOHBO
21/!EPB!TZBGBBU
22/!QFOHBLVBO!JNBO;!!
PF.
)Kfnbbu!cfsejsj*
: Dalam persekutuan dengan gereja di segala tempat dan
sepanjang zaman, kita mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli,
demikian:
7
PF.
Jem.
PF.
Jem.
PF.
Jem.
PF.
Jem.
PF.
Jem.
PF.
Jem.
PF.
Jem.
PF.
Jem.
: Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik
langit dan bumi.
:3
2
1
2
3 . II
A ku per ca ya
: Dan Kepada Yesus Kristus, AnakNya Yang Tunggal, Tuhan kita,
:3 5
3
2
3 . II
A ku per ca ya
: Yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria
:6
5
3
2
3 . II
A ku per ca ya
: Yang menderita dibawa pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan,
mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut.
:3
2
1
2
3 . II
A ku per ca ya
: Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati, naik
ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa.
:3 5
3
2
3 . II
A ku per ca ya
: dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang hidup
dan orang yang mati
:6 5
3
2
3 . II
A ku per ca ya
: Aku percaya kepada Roh Kudus
:3
2
1
2
3 . II
A ku per ca ya
: Gereja yang Kudus dan am, persekutuan orang kudus,
pengampunan dosa, kebangkitan daging dan hidup yang kekal.
:3 5
3
2
1 . II
A ku per ca ya
23/!!!!!QFOHVDBQBO!TZVLVS!!
Pnt.
8
)Kfnbbu!evevl*
: Saudara, Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan,
dengan memberikan persembahan, sambil mengingat kata
Alkitab: II Korintus 5:15 :…….
Jem.
: Menyanyi PKJ 147 : 1-3
24/!!!!!EPB!QFSTFNCBIBO;!!!!!
Pnt.
Jem.
)Kfnbbu!cfsejsj*
: Ya Tuhan, Terimalah persembahan syukur kami ini, yaitu
umat yang Engkau telah selamatkan. Ubahlah benda-benda
mati ini menjadi karunia-karunia yang hidup untuk pekerjaan
tangan-Mu, demi kelebaran kerajaan-Mu. Amin
: Menyanyi KJ 302:1-2.
9
25/!!!!!XBSUB!KFNBBU!!
)Kfnbbu!evevl*
26/!!!!!EPB!CBQB!LBNJ;!)ejvdbqlbo!cfstbnb.tbnb*
PF./Jem. : Bapa kami……..
27/!!!!!QFOHVUVTBO!EBO!CFSLBU!;!!!!
PF.
Jem.
: Allah sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala
sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya
oleh kekuatan Roh Kudus, kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan. Amin.
: Amin, Amin, Amin (dinyanyikan)
!
•
•
•
10
)Kfnbbu!cfsejsj*
)Kfnbbu!evevl*
Pelayan Firman Tuhan turun dari mimbar
Jabatan tangan penyerahan pelayanan
Doa di konsistori (Majelis Jemaat)
UHKAN,
G
E
T
,
N
A
”
“KUATK
ERTAIMU
Y
N
E
M
AKU
:9)
(Yosua 1
)Qfohboubs!Ufnb!Lfskb!MBJ!3124*
Indonesia kini semakin akrab dengan kegiatan pilih memilih pemimpin
baru, mulai dari aras tingkat II (bupati atau wali kota), terus ke tingkat
I (gubernur) sampai ke Indonesia I (presiden). Di aras bawahnya juga
ada, yakni pada tingkat kampung untuk memilih kepala kampung atau
kepala desa. Di sejumlah komunitas kristiani, kegiatan yang sama juga
umum dilakukan untuk semua aras kepelayanan, mulai dari kategori
(Ibu, Bapak, Pemuda, Anak), kelompok (majelis), jemaat dan sinode
(untuk jabatan struktural). Terkadang, dalam proses pemilihan memang
muncul ketegangan-ketegangan terkait dengan kepentingan-kepentingan para pihak, akan tetapi, secara keseluruhan, dengan kegiatan
memilih ini, rakyat dan umat diajak untuk ikut serta berperan dalam
mempersiapkan hari esok milik bersama. Ini adalah salah satu implementasi dari sistem demokrasi yang menjamin tersalurkannya hak dan
tanggung jawab setiap anggota.
Ketika menentukan pilihan untuk seorang (atau sepasang) pemimpin
baru, para pemilih tentunya mempunyai harapan bahwa hari esok bersama akan lebih baik. Harapan itu tentunya akan terwujudkan lewat
program-program konstruktif di bawah komando pemimpin yang baru.
Ini merupakan tantangan dengan tingkat kesulitan yang tidak selalu
mudah dihadapi. Setiap pemimpin tentunya punya kiat tersendiri untuk mengatasi tantangan dan membuat harapan para konstituen bisa
terwujud. Bagaimanapun, kunci keberhasilan dari sebuah perjuangan
tidaklah terletak pada pundak sang pemimpin semata. Dukungan dari
orang-orang yang bekerja bersamanya tentu diperlukan agar di balik
tantangan dan kesulitan, tetap dapat dilihat peluang dan kesempatan
untuk maju dan berhasil.
11
Bagi Yosua, pemimpin yang dipilih Tuhan menggantikan Musa, dukungan itu tidak hanya diperolehnya dari bangsa Israel tetapi terutama dari
Tuhan yang memilihnya dan karena itu menjaminkan penyertaan-Nya.
Janji penyertaan Tuhan kepada Yosua ini dapat dibaca dalam Yosua 1.
Bagian ini khususnya berbicara tentang kontinuitas tugas yang harus
diemban oleh Yosua. Musa yang sebelumnya bertugas memimpin bangsa Israel menuju tanah yang dijanjikan telah meninggal sebelum tugas
itu rampung. Kalau membaca akhir riwayat Musa dalam Ulangan 34,
kita memperoleh informasi bahwa Musa tidak diperkenankan masuk ke
tanah Kanaan yang dijanjikan itu dan akhir hidupnya terjadi di tanah
Moab. Kini tugas kepemimpinan tersebut diteruskan kepada Yosua.
Dia pun diberi janji penyertaan Tuhan: “Bukankah telah Kuperintahkan
kepadamu: Kuatkan & teguhkan hatimu? Janganlah kecut dan tawar
hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau
pergi.” Pasca Musa, perjalanan lanjut untuk membawa umat ke tanah
yang telah dijanjikan Tuhan itu masih membentang panjang. Kepemimpinan berpindah tangan ke generasi berikutnya. Dalam hal ini terjadi alih tugas. Untuk melakoni perjalanan panjang di bawah suasana
baru ini, diperlukan kekuatan serta keteguhan hati seorang pemimpin
(ay. 6). Tidak hanya itu; kekuatan dan keteguhan hati juga diperlukan
dalam merenungkan Taurat Tuhan agar segala tindakan dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan (ay. 7) sepanjang perjalanan.
Dalam hal ini yang ditekankan pertama-tama bukanlah kekuatan pikiran atau kekuatan fisik, melainkan kekuatan dan keteguhan hati.
Kekuatan dan keteguhan hati ini penting dan dibutuhkan untuk memulai, menjalani, dan mengakhiri perjalanan tersebut. Berulang kali
Yosia diminta untuk menguatkan dan meneguhkan hati. Mengapa?
Karena, dalam proses perjalanan itu, Yosua sangat mungkin menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, sama seperti yang dialami
Musa. Misalnya, ketika Musa memimpin umat Israel yang sudah tiba
di tepi laut dan hendak menyeberang, orang Israel menoleh ke belakang dan melihat tentara Mesir mengejar. Mereka kemudian menyatakan sikap bahwa lebih baik kembali menjadi budak di Mesir daripada menjadi orang merdeka yang mati di padang gurun (Kel.14).
Dalam hal ini Musa dengan keteguhan hatinya berusaha menguatkan kepercayaan orang Israel dan meyakinkan mereka tentang Tuhan yang akan menyertai. Kekuatan dan keteguhan hati seperti itulah
yang berulang kali diingatkan Tuhan kepada Yosua. Ketika menghadapi saat-saat dilematis dan penuh tantangan, Yosua diharapkan tidak
menjadi kecut dan tawar hati. Dengan kekuatan hati, ia dan bangsa
12
Israel akan tetap termotivasi untuk terus berjalan menuju ke tempat
tujuan. Dengan keteguhan hati, ia dan bangsa Israel akan mampu berjalan dalam kebenaran, kebaikan, dan keadilan yang tentu saja bersumber dari perenungan akan taurat Tuhan. Dalam kekuatan dan keteguhan hati, mereka akan selalu mengingat bahwa Tuhan menyertai
mereka. Di satu sisi, Tuhan menjanjikan penyertaan bagi Yosua dan
Israel, namun di sisi lain, kisah ini juga merupakan awal dari uraian
panjang yang bersifat negatif terhadap orang-orang Kanaan. Kisahkisah selanjutnya menceritakan tentang bagaimana Israel menduduki
tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan untuk mereka diami dan miliki.
Terlepas dari imbas sebuah perjalanan yang kemudian bermuara pada
perjuangan merebut tanah perjanjian, fokus yang mau ditampilkan di
sini adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mengemban kepercayaan memandu umat sampai tiba di tujuan bersama. Pesan supaya
Yosua selalu menguatkan diri dan meneguhkan hati karena Tuhan menyertainya, menyertakan di dalamnya pemahaman bahwa sekalipun
kemampuan manusiawi seseorang mempunyai batasnya, namun perjalanan (perjuangan) akan tetap dapat dilaksanakan karena ada jaminan penyertaan Ilahi. Penyertaan itu juga akan mencakup pemenuhan
setiap kebutuhan umat di masa yang akan datang.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2013 ini juga LAI
akan tetap dan terus melakoni perjalanan pelayanannya yang panjang.
Peringatan dan janji Illahi kepada Yosua dalam Yos.1:9 ini dipetik untuk
juga menjadi peringatan dan janji Ilahi kepada LAI ketika berkomitmen
melanjutkan pelayanannya. Memasuki dan berada di tahun 2013 ini,
LAI membawa sederet perubahan dan pembaharuan dalam struktur
dan kepengurusan. Memulai sesuatu yang baru seperti ini setidaknya
menyertakan di dalamnya sejumlah tanda tanya, kekuatiran, kecemasan, dan barangkali juga bayang-bayang ketidakpastian. Sementara
itu, perubahan dan pembaharuan ini diambil dengan motivasi kuat untuk membuat kehadiran LAI semakin bernas dan terasa manfaatnya di
kalangan para mitra yang memang selalu menaruh banyak harapan dari
LAI, seperti terekam jelas lewat serangkaian pertemuan yang diadakan oleh LAI dengan pimpinan-pimpinan gereja dan lembaga-lembaga
kristiani baik pada aras sinodal di regio-regio (Konferensi Regional –
Konreg) sepanjang tahun 2011, maupun pada aras nasional (Konferensi Nasional – Konas) pada akhir Mei 2012. Rangkaian pertemuan itu
kemudian bermuara pada ditandatanganinya sejumlah butir komitmen
kemitraan antara LAI pada satu pihak dan gereja-gereja dan lembagalembaga kristiani pada pihak lain.
13
Ketika merayakan pertambahan setahun usia pelayanan menjadi 58 tahun pada 9 Februari 2012 lalu, LAI juga secara resmi menempati tempat kerja yang baru, yang dinamakan: Gedung Pusat Alkitab (GPA) atau
Bible Center (BC); sebuah bangunan berlantai 10 dengan fasilitas baru.
Keputusan membangun gedung ini sesungguhnya didorong oleh kerinduan LAI untuk membuat pelayanannya semakin dapat menjangkau
lebih banyak umat, dan ini menghadirkan tantangan tersendiri juga.
Dalam situasi seperti ini, dan ketika LAI berkomitman untuk melanjutkan pelayanannya, maka peringatan dan jaminan penyertaan Ilahi
menjadi semakin terasakan relevansinya.
Semua warga keluarga besar LAI dan para mitranya yang menyebar
di mana-mana, baik di Indonesia maupun di mancanegara, diingatkan
untuk terus menguatkan dan meneguhkan hati sehingga dapat mewujudkan komitmen bersama dengan sukacita dalam setiap langkah, kegiatan, dan pelayanan kita yang menuntun umat untuk semakin dekat
dan berinteraksi dengan Tuhan. Selalu mensyukuri tanda-tanda penyertaan kasih dan damai Tuhan. Kita sekalian juga diajak untuk selalu mensyukuri tanda-tanda penyertaan kasih dan damai Tuhan dalam
setiap langkah, kebijakan, dan keputusan yang kita ambil. Tantangan
hidup akan selalu ada; kesulitan pelayanan akan tetap hadir. Dan justru
di sanalah kita diingatkan untuk selalu kuat dan teguh, karena Tuhan
kita setia menyertai kita.
Lembaga Alkitab Indonesia
14
VISI
“Firman Allah hadir bagi semua orang dalam bahasa
yang mudah dipahami agar mereka dapat bertemu dan
berinteraksi dengan Allah, dan mengalami hidup baru.”
MISI
1. Menerjemahkan, memproduksi,
odu
uksi,
menerbitkan, dan menyebarkan
barrkan
Alkitab dan bagian-bagiannya
nnyya dalam
sebanyak mungkin bahasa,
sa, dalam
d
beragam bentuk dan media,
dia,, serta
dengan harga terjangkau..
2. Bekerja sama dengan gereja
rejaa dan lembaga
kristiani lainnya dalam mengupayakan
eng
gupayakan agar
umat Allah yang membaca
ca dan
d mendengar
Firman Allah mengenal dan
an hidup
di dalam Yesus Kristus yang
ng menjadi
Pokok Pemberitaan Kabar
ar Baik.
B
3. Menggalang dukungan
masyarakat, gereja dan lembagaemb
bagalembaga gerejawi, lembagaga-lembaga lainnya, dan
pemerintah.
15
1
5
Mori
Sulawesi Tengah
16