Read Sample
Transcript
Read Sample
Arif Faiz Zaini Peri Cantik Dari Australia Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com Peri Cantik dari Australia Oleh: Arif Faiz Zaini Copyright © 2015 by Arif Faiz Zaini Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Penerbit Nulis Buku www.nulisbuku.com [email protected] Desain Sampul: Photo oleh Google, Desain oleh Arif Faiz Zaini Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2 Pengantar penulis: Gue sangat berterimakasih kepada Allah SWT, karena gue dapat menyelesaikan Novel ini. Tanpa kekuatan dariNYa aku tak bisa apa-apa, kedua gue berterimakasih kepada my family dia yang sudah support gue untuk menulis cerita ini. Bisa di bilang ini novel komedi atau romantis, atau bukan dua-duanya. Ini adalah novel pertama gue, yang hebatnya gue dapet ide dari mana, gue dapat ngrampungin novel ini tidak lebih dari 1 Bulan. Badahal gue hanya penulis amatir yang ingin coba-coba, namun pepatah bilang “ga ada salahnya buat loe mencoba hal baru” hahaha.. ada pepatah baru tuh. Ga ada maksud lain, gue nulis cerita ini. Gue cuman pengin menghibur diri, gue sedikit sok melihat hasil ujian masuk PTN, gue ternyata ga lulus. Dan ini adalah suatu proyek balas dendam untuk menghibur diriku yang sedang galau badai. Gue sangat beruntung mempunyai orang tua yang baik dan selalu support gue dari belakang. Gue yang pernah gagal buat band, dia selalu semangati. Gue yang gagal masuk PTN dia selalu support gue untuk tetap kuliah walaupun hanya di swasta. Dan sekarang, gue yang sedang menulis cerita ini, dia pun support gue, bahkan dia mau jadi korektor tulisan gue. Banyak tulisan gue yang 3 salah, dan akhirnya gue dapat banyak pendapat darinya. Dan jadialah cerita ini, yang gue kasih judul “Peri Cantik dari Australia”. Walau ceritanya aga ngawur, namun jika di baca, pasti kepengin kita hidup kaya tokoh utama disini. Mungkin hidup kalian bakalan selalu heppy, walaupun kadang kala hidup ini pasti ada momen galau. Karna hidup itu ada dua dimensi, kalau ada cahaya, pasti ada bayangan. Gue dapet kata-kata itu dari kartun favorit gue “Naruto”. Sekali lagi thanks to Alloh, thanks to my family, thanks to readers. Salam cakep. Rafael Donald Putra 4 DAFTAR ISI Pengantar penulis………………………………………….….4 Daftar isi…………………………………………………….…5 #1. Peri Cantik itu Angel……………………………………...7 #2. Penyesalan yang Indah…………………………………17 #3. Secangkir Susu Coklat…………………………………..31 #4. Proyek Balas Dendam…………………………………..46 #5. Bukan Pahlawan………………………………………...54 #6. Fallin in Love…………………………………………...63 #7. Sebuah Awal dari Kekacauan…………………………...72 #8. Karena Aku Sayank……………………………………79 #9. Menangisi Kebodohan………………………………....89 #10. Pelampiasan Hasart…………………………………104 #11. Kehilangan Segalanya………………………………122 #12. Kebangkitan Dear Mom……………………………..131 #13. Heppy Ending………………………………………...140 #Tentang Penulis………………………………………….145 5 Prolog. Aku sedang duduk manis di ruang kelas, duduk di bangku paling depan, tepat di depan papan tulis. Kulihat jam dinding masih menunjukan 06:40 pagi. Suasana kelas sangat telihat ramai walau masih pagi. Aku duduk sendiri tanpa ada teman yang mengajakku berbicara apa lagi bercanda. Mungkin sifatku yang cuek dengan orang, membuat orang tak yaman di sampingku. Namaku Rafael, ibuku memberi namaku di ambil dari salah satu personil Boy Band Korea tahun 90’an. Aku anak pertama dari dua bersaudara dan aku hidup di keluarga yang sederhana namun selalu bahagiah. Kata orang aku tampan namun tak laku, aku yang memang selalu cuek dengan cewe atau akunya yang memang kudet soal cewe yang membuatku tak pernah merasakan apa itu cinta, pacaran, apa lagi galau. Masa-masa terakhir di SMA, ku habiskan dengan cinta pertamaku, sejak saat itu aku tau kaya apa indahnya jatuh cinta, kaya apa rasanya lagi romantisan, dan kaya apa sakitnya galau. Cinta pertamaku dengan Peri Cantik dari Australia, lebih cantik dari bidadari atau pun Cinderela. Kisah cintaku dengan peri cantik dimulai dari sini, di ruang kelas yang sempit, ruangan yang kotor oleh sobekan kertas, meja-meja yang tak rapih dan penuh dengan cora-caret, tak pantas di sebut sebagai sekolah standar internasional. 6 Peri Cantik itu Angel Bel sekolah berbunyi. “ttteeettt 5x”, menandakan upacara akan segera dimulai. Dengan rasa gugup semua siswa berlari ke lapangan upacara, suasananya seperti terjadi gempa bumi. “Dari dulu aku paling benci yang namanya upacara” ucapku dalam batin. Yang terkadang kalau matahari sudah nongol dari jendela, PMR yang sok keren pakai rompi sama topi, keliling ngawasin pasukan dari belakang. Nunggu cewe yang pura-pura pingsan biar dapat gendongan cowo cakep dan putih, trus diusapin kepalanya pake minyak kayu cap kampak. Mendengar suara bel sekolah yang keras dan bising. Aku berdiri dari bangku yang tadi, lalu aku keluar dari ruang kelas, dan lari secepat mungkin kaya banci yang lagi di kejar satpol PP. Aku masuk kedalam barisan upacara, seperti biasa aku paling suka berada di posisi tengah. Guru BP yang sedang patroli barisan, mengamati siswa yang tidak berpakaian lengkap. Aku berusaha menghilangkan bau jejakku dengan menutupi badanku dengan badan teman. Sekuat 7 mungkin aku berusaha menghindar dari pandangan Guru BP, Namun tak disangka, Tuhan berkehendak lain. Tak disadar guru BP sudah hadir di belakangku. Dengan genggamannya yang erat, dia menarik tangankuku keluar barisan. Aku teringat kalau aku tak memakai topi upacara. “loe!!, kenapa tak memakai topi, loe kira ini hari Sabtu?” guru BP menceramahiku, aku yang manusia biasa tak bisa mengelaknya. Terpaksa aku dihukum dan tidak bisa gabung seru-seruan dengan temen-teman di lapangan hijau. Guru PB itu bernama Pak Muklis, terlintas di pikiranku nama itu beda dengan penampilan. Tubuhnya yang keker, kepalanya yang botak, kumisnya yang tebal kaya rumput lapangan sepak bola yang tak di rawat selama setahun. “Maaf pak, saya lupa ga bawa, soalnya tadi gugup takut terlambat lagi.” Aku menjawab pertanyaanya dengan suara lembut dan sopan. Aku heran kenapa PB itu jadi hal yang ditakuti setiap siswa, rasa tegang yang meselimutinya selalu menekannya saat berkunjung ke ruanga BP. “Dan perasaan dimarahin tiap hari, gue pun tak mati” Ungkapku dalam batin. Akhirnya aku membersihkan WC karena hukuman untukku yang tak membawa topi upacara. Untungnya juga ada beberapa siswa 8 yang ikut gabung party ini, bukan karena seragam yang tak lengkap, tapi karena terlambat. Setiap bel masuk berbunyi, dengan pintu otomatisnya, gerbang menutup dengan kencang, siswa tak bisa berkutik apapun. Tak tau kenapa setiap hari pasti ada yang terlambat dan memakai alasan yang selalu sama yaitu kesiangan. Alasan itu yang membuat pak satpam selalu kesal dan tak punya belas kasihan. Aku menuju ke WC yang tempatnya ada di sisi pojok sekolahan. Sambil berjalan dalam batin aku mengoceh sendiri. “Kenapa sih gue harus ngalamin nasib sperti ini, andai aja hidupku selalu beruntung” ocehanku di dalam batin. Memasuki WC, di pikiranku terlitas WC itu kotor, kumuh, pesing dan penuh sarang laba-laba. Namun memasuki pintu, bau harum, suasana yang enak, tak ada kotoran tikus atau pun corat-caret tembok. Hanya lantainya yang kotor oleh sampah wadah pembalut, membuatku lega. Aku selalu heran kenapa WC wanita itu indah dan wangi, berbanding terbalik dengan WC cowo yang terlintas di pikiranku. Aku kira setiap hari petugas kebersian selalu adil membersikannya, namun hanya selang 3 jam WC yang sebelumnya wangi berubah jadi penjara yang terlupakan. Yang setiap aku lagi buang air rasanya itu kaya hidung di tusuk duri nyampe hati yang terdalam. 9 Sudah 10 menit aku nongkrong di WC, lantai sudah bersih dan tak perlu di pel. Namun, aku masih penasaran, dari tadi kulihat salah satu pintu kamar mandi nutup terus. Dan aku selalu ndengerin grujukan gayung yang bikin telinga bocor. Membuatku ingin mengetahui siapa di balik pintu itu. Karena keisenganku, mendorongku untuk mengetuknya. “TOK TOK TOK” “siapa yah?”. “Tunggu bentar” jawabnya suaranya yang lembut dan manis. dengan Mendorong ku untuk mengetuk pintu lagi. “TOK TOK TOK” “siapa yah?” bahkan sampe 3X Aku menanyainya. “SABAR NAPA! Nih mau selese”. Nadanya mulai mengeras, mungkin karena mulai kesal. Mendengar kata-kata itu jantungku mendadak ngegas. Ku dengar suara kancingan pintu sedang di geser, aku bersiap dan sudah menghadang tepat di depan pintu. Akhirnya dia buka pintu berlahan, aku tak menyangka kalau orang yang hadir di depan ku cewe cantik kaya bidadari surga. Ku pandangi dia dari ujung rambutnya yang panjang, bodynya yang ramping, terus ke bawah mentok di sepatu hitam yang merek KiddRock. 10 “Wwaaooww”. Dengan sendirinya mulutku mengatakan itu, karena rasa kagumku pada paras cantiknya. “DASAR! cowo mata keranjang”. Dengan muka cemberut dia mengatakan itu. Tiba-tiba dia mengangkat tanganya, dan ternyata dia menamparku, melesat dengan kecepatan 100km/jam nabrak muka gembilku. Dan akhirnya mukaku terlempar sejauh 10 cm, cewe misterius itu pergi dengan rasa kesal. ♫♫♫ Bel istirahat berbunyi, “TTTEEETT 3X” semua siswa keluar berbondong-bonong dengan membawa recehan pergi ke kantin sekolah, mereka siap mengisi kekosongan perutnya yang lembek. Namun tidak dengan aku, aku tidak tertarik dengan kantin. Ku habiskan waktu istirahat di UKS, ruangan yang sunyi di kelilingi obat-obat, dan orang yang sedang sakit nyaman berbaring di kasur ditemani petugas PMR, hal itu tak kuhiraukan. Lelah yang menyelimuti mengajakku tidur sejenak. Tak lama kemudian tiba-tiba suara indah menyebrang, masuk ke telingaku sampai masuk ke alam mimpi, suara tawa seorang wanita terdengar dengan jelas. Mataku terbuka dengan 11 berlahan-lahan, yang ternyata di sampingku ada cewe misterius yang tadi pagi nampar aku. Spontan aku langsung bangun dan mengusap bibir yang penuh iler yang sudah mbentuk pulau Borneo. Wanita itu sedang duduk di kursi dekat kasur yang di sampingnya ada siswa yang sakit, mungkin saja temanya. Dia sedang menghadap ke temannya, sedangkan aku persis di belakangnya, lebih tepatnya dia di tengah-tengan antara aku dengan temanya. Mendengar suara hembusan nafasku, memaksanya menoleh ke belakang. Akhirnya dia mengetahui keberadaanku. Dia juga terkejut melihatku berbaring di tempat tidur UKS, aku sangat mengharapkan dia lupa dengan ku dengan kejadian tadi pagi. “Eehh, loe lagi, loe sedang sakit juga?” dia bertanya kepadaku so kenal. Ku bangkit dan duduk di kasur, kuberanikan diri untuk menyapanya walaupun dengan perasaan yang super takut. “Engga kok, aku cuman numpang tidur” Aku menjawabnya dengan nada jutek dan menolehkan muka, berharap dia keluar dari ruang UKS. “Kalo memang sakit, jangan ditutupin” dia berbicara seperti suster yang sedang merawat pasiennya. 12 Namun tak mempengaruhiku untuk tergoda padanya. Lalu dia memutar balikan badan sampai tepat di depanku. “LOE SIAPA SIH? So banget deh nanyananya. Gue mantan ketua PMR di sini, terserah Gue dong mau tidur apa jungkir di sini!” saking kesalnya, ku ungkapkan isi hati kekesalanku padanya. Dan aku keheranan melihat senyumanya kepadaku, sepertinya dia menyukaiku. Dia menatapku dengan mata sipit dan menjulurkan lidahnya, kepala dalam posisi sedikit miring. Lalu dia mengangkat tanganya mengajaku berkenalan, dengan suaranya yang lembut. “Nama loe siapa?” Terpesona hatiku oleh kecantikan dan senyum manisnya, mengingatkanku kepada artis idolaku Momo Geisha. Membayangkan dialah artis idolaku yang sedang hadir tepat didepanku dan mengajaku berkenalan, dengan gerak reflek tanganku bergerak menerima jabat tangannya. “Nama gue Rafael dari kelas 12 IPA 1. Lah loe?” dengan suara lembut aku bicara, tanganku membalas jabatannya, aku yang masih terhipnotis olehnya. “Oohh, nama gue Angel dari kelas 12 IPS 4” mendengar kata 4 aku pun tersadar dari belenggunya, yang ternyata didepanku hanyalah wanita biasa yang cantik namun tak menyenangkan. 13 Aku masih bingung, kenapa cewe ini tibatiba dengan so akrabnya memintaku berkenalan, apa karena dia suka dengan ke tampananku. Di dalam batinku, aku malu bertemu di tempat yang ga sesuai ini. Banyak orang sakit, di depenuhi bau obat dan orang yang sedang berkunjung, rasanya pengin ngumpetin muka ini pake topeng reog. “Maaf ya tadi pagi loe gue tampar”. Dia meminta maaf dengan memasang muka so bersalah, Aku yang masih kesal dengan masalah tamparan tadi, “maaf itu tak mempengaruhiku untuk menyapanya lagi” Ucapku dalam batin. Namun dia masih saja memasang wajah melasnya, membuatku benar-benar merasa kasihan. Namun anehnya dalam hidup ku, baru kali ini aku jabat tangan bareng cewe secantik dia dan dia mengajaku berkenalan. Dia juga berani meminta maaf terhadap kesalahannya, biasanya cewe lain sudah tak tahan menangani ke jutekanku ini. Mungkin sebabnya itu, aku tak laku-laku dan belum pernah merasakan apa itu pacaran. Paras ketampananan tak bisa membuat luluh hati seorang wanita, kalau di dalam dirinya tersimpan hati yang buruk. Demi menghilangkan keterpurukanku, akhirnya ku terima permintaan maafnya. “Ga papa kok, sakitnya sudah kabur” Aku mengungkapkan kebohongan itu desertai senyum tawa palsu. 14 Akhirnya aku dan Angel mulai akrab dan saling bertanya. Banyak yang aku tanyain soal Angel, Angel juga bertanya tentang diriku yang juga tak bisa aku jawab (privasi). Cewe yang sebelumnya terlihat ngeri, sekarang terlihat sangat menyenangkan dan mudah akrab. Tiba-tiba suara gemuruh datang, yang aku kira sebelumnya adalah suara hujan deras, namun cuaca di luar terlihat cerah. Suara ketukan pintu terdengar. “TOK TOK TOK” pintu UKS di buka berlahan, yang ternyata adalah Jayen bersama grombolan gengnya, spontan aku kaget kaya kucing ketahuan nyolong ikan. Tak sepeti biasanya jayen datang ke UKS, aku menduga pasti ada sesuatu di balik semua ini. “Jel, loe ngapain di situ? Oohhh, jadi ini anak cupu cowo baru loe yah?” semua orang tertawa di dalam UKS, bahkan siswa yang sedang sakit. “ga kok, gue cuman mau minta maaf, tadi pagi ini anak gue tampar” Angel menjelasakan yang sebenarnya, demi menyelamatkan dari fitnah itu. Tiba-tiba Angel berdiri, berjalan ke depan Jayen. Entah apa yang akan dia lakukan, ku harap dia baik-baik saja. Angle mendorong perut Jayen yang besar kaya bola basket itu membawanya ke kantin. Sampai saat ini aku tak menyangka kenapa Angel di kelas bawah dan bergaul dengan Jayen si preman pensiun yang slalu bully aku. Dan 15 perasaan, aku tak pernah lihat Angel selama 2 tahun ini. Apa karena ke kudetanku soal cewe. Memang terlalu parah penyakit ini kalau di biarkan. Rasa penasaranku semakin kuat tentang Angel. pulang sekolah, ku lihat dia di parkiran dan yang aku lihat Angle naik motor RX King dengan jaket kulit hitam dan helm cakil hitam. Melihat momen itu aku bertanya kepada Tuhan, kenapa hidup tak selalu di tentuin dengan nama. Semua berbanding terbalik dengan aku yang naik motor butut. Rasa penasaran pun turun 333 derajat. Dan rasa sukaku turun 350 derajat. Ya Tuhan apakah engkau adil membalikan fakta ini. ♫♫♫ 16